Nabi Muhammad saw memiliki empat anak perempuan yang ibunya adalah Siti Khadijah sa:
Beberapa peneliti termasuk Sayid Jakfar Murtadha percaya bahwa anak-anak perempuan ini adalah keponakan Siti Khadijah sa yang dianggap sebagai anak tiri Nabi Muhammad saw.[3]
Sebagian besar sumber sejarah menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki tiga putra: Qasim, Abdullah dan Ibrahim. Ada beberapa sumber menyatakan bahwa Thayyib dan Thahir juga adalah putra-putra Nabi Muhammad saw.[5] Namun beberapa sumber lagi menolak Thayyib dan Thahir sebagai putra Nabi saw dan menganggap bahwa kedua nama tersebut adalah gelarnya Abdullah.[6] ketiga putra Nabi saw meninggal di usia muda.[7] Setelah wafatnya Abdullah[8] dan menurut nukilan yang lain bahwa setelah wafatnya Qasim,[9] Ash bin Wa'il menyebut Nabi Muhammad saw sebagai "Abtar" (Orang yang terputus keturunannya) karena ia tidak memiliki anak laki-laki dan karena hal tersebut, Surah al-Kautsar diturunkan.
Menurut sumber-sumber sejarah terdapat kesepakatan bahwa Ibrahim sebagai putra Mariyah al-Qibthiyah adalah anak terakhir Nabi saw, tetapi mengenai anak-anak Siti Khadijah sa terdapat perbedaan pandangan dan ada berbagai laporan tentang usia anak-anak Siti Khadijah sa. Dikatakan bahwa mereka dilahirkan di salah satu urutan berikut ini: Qasim, Zainab, Abdullah, Ummu Kultsum, Fatimah dan Ruqayyah[10] Zainab, Qasim, Ummu Kultsum, Fatimah, Ruqayyah dan Abdullah[11] Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah[12] Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah. [13]
Majelis Istimaul Quran dan Mujahadah Dzikrul Ghofilin Ahad Legi Purbojati Mantab DIY (19 Juni 2022)
Majelis Istimaul Quran dan Mujahadah Dzikrul Ghofilin Ahad Legi Purbojati Mantab DIY, Karanggayam, Segoroyoso, Pleret, Bantul (19 Juni 2022)
Komandan Kodim (Dandim) 1013/Muara Teweh, Letkol Inf Agussalim Tuo, S.H., M.IP., memimpin Upacara Peringatan Hari…
TRIBUNNEWS.COM - Dua putra ulama terkemuka Almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), yaitu KH Muhamad Najih Maimoen (Gus Najih) dan KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi), masuk struktur Tim Kampanye Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
Masuknya Gus Najih dan Gus Wafi dalam struktur Timnas AMIN disampaikan pada Selasa (21/11/2023).
Gus Najih dan Gus Wafi menjabat Anggota Dewan Penasihat Timnas AMIN, yang diketuai KH Syukron Makmun.
Lantas seperti apa sosok Gus Najih dan Gus Wafi putra Mbah Moen?
Baca juga: Profil Hamdan Zoelva, Mantan Ketua MK yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Dewan Pakar Timnas AMIN
Dikutip dari laman Ponpes Al Anwar, KH Muhammad Najih Maimoen (Gus Najih) merupakan putra kedua KH Maimoen Zubair.
Gus Najih lahir di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 1963.
Gus Najih merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar sejak 2019.
Dikutip dari stekom.ac.id, Gus Najih menempuh pendidikan di Madrasah Ghozaliyyah Syafiiyah (MGS) di Karangmangu, desa di Sarang.
Pada 1982, Gus Najih berangkat ke Makkah belajar atas perintah Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki setelah Najih mengikuti kajian kitab Sayyid al-Maliki di Malang.
Setelah memperdalam ilmu agama di Makkah, Muhammad Najih kembali ke Sarang pada 1995, mengabdi di Pondok Pesantren Al-Anwar.
Gus Najih ditugaskan mengurus Ribath Darusshohihain yang berfokus pada ilmu hadis.
Baca juga: Daftar 38 Tim Kampanye Daerah Timnas AMIN: Ada Edy Rahmayadi hingga Wakil Ketua DPR RI
Sementara itu KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi) merupakan putra keempat dari KH Maimoen Zubair dan Nyai Masthi’ah.
Gus Wafi lahir pada 15 Maret 1977, di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Gus Wafi belajar langsung pada Mbah Moen dan para guru di Madrasah Ghozaliyyah Syafi’iyyah.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.