Acknowledgments for the post-production
Beruang adalah mamalia darat yang sering diilustrasikan sebagai tokoh lucu dalam animasi anak, seperti karakter “Pooh” di animasi Winnie The Pooh. Di Bali Safari Park, kami memiliki dua jenis beruang yaitu Beruang Madu dan Beruang Hitam Himalaya – Apakah sahabat satwa tahu bahwa kedua jenis beruang ini memiliki beberapa perbedaan?
DIMANA MEREKA DAPAT DITEMUKAN
Hutan dataran rendah tropis di Asia Tenggara
MENGAPA MEREKA PENTING
Perilaku Beruang Matahari membantu memastikan kesehatan hutan. Mereka turut menyebarkan benih dan menekan populasi rayap, sehingga membantu spesies pohon tropis. Saat mereka menggali invertebrata di dalam tanah, mereka turut meningkatkan siklus nutrisi hutan melalui pencampuran tanah gembur dan kering. Dan mereka membuat tempat bersarang hewan seperti rangkong dan tupai terbang, dengan cara mengoyak batang pepohonan untuk meraih madu di dalamnya.
BAGAIMANA MEREKA TERANCAM OLEH PERDAGANGAN ILEGAL
Beruang Matahari sangat bergantung pada hutan, dan deforestasi di Asia Tenggara merusak habitat mereka. Beruang madu umumnya diburu untuk diambil kantong empedu mereka (untuk digunakan dalam pengobatan tradisional Cina) dan cakarnya (sebagai makanan yang mahal). Di Cina dan Vietnam, empedu diperah dari beruang ketika mereka masih hidup. Stok beruang dalam perdagangan diperbarui secara berkala karena masa hidupnya yang pendek. Pembunuhan Beruang Madu adalah suatu tindakan ilegal di semua negara tempat mereka berasal namun sayangnya sebagian besar tidak bisa dikendalikan. Ada juga permintaan tinggi untuk menjadikannya sebagai hewan peliharaan karena ukurannya yang kecil. Sang induk bertina dibunuh dan anak beruang yang tak memiliki induk ini diambil dari alam liar dan biasanya dikurung di kandang kecil dengan perawatan yang tidak memadai.
BAGAIMANA ANDA DAPAT MEMBANTU
Dukung kampanye anti perburuan liar dan dorong patroli serta pemantauan yang lebih sering pada kawasan lindung di mana beruang tinggal. Jangan takut untuk menghubungi pihak berwenang setempat jika anda melihat Beruang Matahari dalam penangkaran. Jangan membeli produk yang berasal dari beruang!
Beruang Madu means Honey Bear in Indonesian, the name given to the Sun Bear which can be found across SE Asia. This short educational film was commissioned by KWPLH (Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup) based outside of Balikpapan in East Kalimantan. It is now part of its educational exhibition where visitors and school children come to learn about the sun bears. The film was made for the Indonesian audience, it is deliberately didactic and informative.
11 min - 2011 - Indonesian version with English sub-titles
Warna Bulu Beruang Madu
Beruang madu (Helarctos malayanus) merupakan hewan mamalia omnivora.
Bersumber dari National Geographic, beruang madu termasuk anggota keluarga beruang yang ukurannya paling kecil.
Mereka tinggal di hutan dataran rendah yang lebar di wilayah Asia Tenggara, meskipun pertama kali berkembang di Tiongkok selatan ke India timur.
Beruang madu juga sering disebut beruang madu Malaya, karena mempunyai tambalan berwarna emas atau putih di dada mereka.
Warna bulu beruang madu tampak gelap hampir hitam, dengan bulu berwarna cerah di dada mereka.
Baca Juga: Perbedaan Fungsi Paruh Elang dan Paruh Burung Kolibri, Materi Kelas 4 SD
Beruang madu mempunyai bulu berwarna hitam yang pendek untuk menghindari panas berlebihan di cuaca tropis.
Akan tetapi, bulunya juga tebal dan kasar untuk melindungi tubuh beruang madu dari ranting, cabang, dan hujan.
Jadi, alasan warna bulu beruang madu yang gelap adalah untuk beradaptasi dengan suhu panas di habitatnya yang beriklim tropis.
Acknowledgments for the shoot
Mari Kita Simak Perbedaan Beruang Madu dan Beruang Hitam Himalaya
Beruang Hitam Himalaya merupakan beruang terbesar di Asia. Panjang tubuhnya sekitar 165 cm dengan berat mencapai 120 kg. Pada musim gugur, mereka akan menambah bobot sampai 180 kg untuk persiapan hibernasi.
Berbanding terbalik, Beruang Madu merupakan beruang terkecil di Asia. Panjang tubuhnya sekitar 140 cm dengan berat hingga 65 kg. Mereka tidak memerlukan hibernasi seperti beruang yang hidup di empat musim.
Selain ukuran tubuh, perbedaan signifikan dapat dilihat dari bulu dan hidung mereka. Beruang Hitam Himalaya memiliki bulu lebih panjang dan tebal, dengan hidung berbentuk moncong warna cokelat muda.
Sedangkan Beruang Madu memiliki bulu lebih pendek dan halus, serta hidung yang relatif lebar namun tidak terlalu moncong.
Beruang Hitam Himalaya disebut juga dengan beruang bulan karena pola berbentuk bulan sabit pada dadanya. Berbeda dengan Beruang Madu yang memiliki pola bercorak kuning pada dadanya, sehingga sering disebut beruang matahari.
Warna pola dari kedua mamalia darat inipun relatif berbeda. Beruang Himalaya berwarna kuning pucat hingga putih, sedangkan pola pada Beruang Madu berwarna oranye.
Beruang Hitam Himalaya sebenarnya adalah satwa diurnal atau aktif pada siang hari. Namun apakah sahabat satwa tahu, mereka kini beradaptasi menjadi satwa nokturnal yang aktif di malam hari demi menghindari manusia.
Berbeda dengan Beruang Madu yang aslinya memang hidup sebagai satwa nokturnal. Mereka suka menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.
Habitat asli Beruang Hitam Himalaya adalah di pegunungan Himalaya dan hutan-hutan disekitarnya.
Sedangkan habitat asli Beruang Madu adalah daerah hutan hujan tropis di Asia Tenggara.
Beruang Hitam dan Himalaya sama-sama masuk dalam status rentan (VU; Vurnerable) dalam daftar merah IUCN. Apabila penanganan keselamatan dan reproduksinya tidak dilakukan dengan baik, satwa-satwa ini bisa masuk status Terancam.
Oleh karena, kita perlu mengupayakan usaha konservasi demi mempertahankan jumlahnya di alam liar yang terus berkurang.
Bali Safari Park, sebagai lembaga konservasi pertama di Bali sangat memahami hal tersebut. Dengan program konservasi, diharapkan kelestarian Beruang Hitam Himalaya dan Beruang Madu bisa terjaga sehingga sahabat satwa bisa tetap melihatnya hidup bebas di alam liar.
Sahabat satwa bisa melihat langsung satwa ini di Bali Safari Park. Beli tiketnya sekarang!
Hans-Jurgen Mager/Unsplash
Beruang kutub sebenarnya memiliki warna bulu yang transparan.
Bobo.id - Sama-sama jenis beruang, namun warna bulu beruang kutub dan beruang madu berbeda. Kenapa ya?
Pertanyaan ini dapat kita jawab jika teman-teman sudah mulai belajar tentang adaptasi hewan.
Yap, setiap makhluk hidup di Bumi melakukan adaptasi untuk mempertahankan hidup di habitat alaminya.
Adaptasi adalah perubahan diri makhluk hidup (fungsi, atau struktur) agar sesuai atau dapat bertahan dalam kondisi lingkungannya.
Nah, perbedaan warna bulu beruang kutub dan beruang madu termasuk ke dalam adaptasi morfologi, teman-teman.
Adaptasi morfologi dapat diartikan sebagai cara hewan atau tumbuhan bertahan hidup dengan menggunakan atau mengembangkan bentuk tubuhnya.
Pada pelajaran IPA Kelas 4 SD, kita akan belajar mencari penyebab perbedaan warna bulu pada beruang kutub dan beruang madu.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan di atas dari penjelasan berikut ini!
Warna Bulu Beruang Kutub
Beruang kutub (Ursus maritimus) merupakan spesies beruang yang bulunya berwarna putih dan lebih sering ditemukan di tempat dingin seperti kutub.
Beruang kutub tinggal di habitatnya yaitu di sekitar Arktik (Kutub Utara), khususnya Alaska, Kanada, Greenland, Norwegia, Rusia, dan kadang-kadang juga di Islandia.
Hewan ini bahkan disebut hewan darat terbesar di Arktik dan tergantung pada perairan es laut untuk berburu, bergerak, dan mencari makanan.
Baca Juga: Kenapa Ayam Tidak Bisa Terbang Seperti Burung? Materi Kelas 4 SD
Beruang kutub termasuk jenis beruang yang mudah dikenali karena warna bulunya yang tampak putih seperti salju.
Meskipun bulu beruang kutub tampak putih, bulu mereka sebenarnya tidak mengandung pigmen.
Bersumber dari National Geographic, bulu mereka terdiri dari rambut yang bening dan berongga yang memantulkan cahaya, memberi mereka tampilan putih.
Struktur bulu ini juga membantu menjaga tubuh mereka tetap hangat dengan menangkap udara di sekitarnya.
Selain itu, dengan bulunya yang lebat, beruang kutub bisa tinggal di wilayah dengan suhu di bawah -22 derajat.
Yap, warna bulu beruang kutub yang transparan dimanfaatkan untuk bertahan hidup di habitat yang sangat dingin di Kutub Utara.
Adaptasi dan Habitat yang Berbeda
Dari penjelasan di atas, teman-teman dapat menemukan bahwa ternyata tempat tinggal atau habitat hewan dapat memengaruhi cara mereka beradaptasi.
Pada beruang kutub dan beruang madu, warna bulu mereka disesuaikan dengan kondisi alam habitat aslinya.
Beruang kutub berbulu transparan untuk bertahan di suhu dingin, sedangkan beruang madu berbulu hitam untuk menghindari panas berlebihan.
Itulah penyebab perbedaan warna bulu pada beruang kutub dan beruang madu.
Semoga bermanfaat, ya!
Apa nama ilmiah beruang kutub?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera
Beruang madu (Helarctos malayanus) adalah spesies beruang terkecil di dunia dan salah satu yang paling sedikit dipelajari. Mereka mendiami hutan tropis Asia Tenggara, mulai dari ujung timur India, Bangladesh, melalui Burma, Laos, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan pulau-pulau Sumatra dan Kalimantan.
Sepanjang jangkauan mereka, beruang madu sedang terancam oleh perusakan habitat, kebakaran hutan berskala besar, perburuan untuk empedu dan bagian tubuh lain dan perdagangan hewan peliharaan ilegal. Ancaman utama untuk populasi beruang madu liar di Indonesia adalah hilangnya habitat. Hal ini pada gilirannya menimbulkan konflik antara manusia dan beruang sehingga beruang didorong keluar dari habitat alami mereka dan kadang-kadang masuk ke kebun dan memakan tanaman.
Beruang madu telah dilindungi di Indonesia sejak 1973. Ini adalah ilegal untuk diperdagangkan atau memiliki beruang madu dan bagian-bagian tubuhnya. Meskipun perlindungan hukumnya yang cukup bagus di atas kertas, pada hakikatnya penegakan hukum di Indonesia masih lemah dalam pelaksanaannya. Hal ini juga berlaku bagi banyak spesies langka dan terancam punah lainnya seperti orangutan, bekantan, dan macan tutul. Hutan-hutan Dipterocarpaceae dataran rendah Kalimantan sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Sayangnya, hutan ini cepat dihancurkan oleh penebangan pohon yang berlebihan, konversi menjadi perkebunan kelapa sawit, dan kebakaran hutan. Tanah longsor, erosi, kekeringan lokal dan banjir, yang meningkat frekuensinya karena eksploitasi yang berlebihan dan perusakan.
Pada tahun 1997, Gabriella Fredriksson memulai penelitian jangka panjangnya pada beruang madu di Hutan Lindung Sungai Wain. Hutan, terletak dengan batas-batas Balikpapan, merupakan rumah bagi sekitar 50-100 beruang madu liar. Penelitian Gabriella dan upaya konservasinya yang menghasilkan publisitas dan perhatian yang terfokus pada beruang madu. Pada tahun 2002, Balikpapan, salah satu kota terbesar di Kalimantan-Indonesia, mengangkat beruang madu sebagai maskot resminya.